MEMBACA Media Indonesia, Jumat 12 Juli 2024, penulis merasa tergelitik untuk memberikan sekilas komentar mengenai Enaknya Jadi Mantan Presiden yang ditulis oleh Jaka Budi Santoso di kolom Podium harian tersebut.
Pada artikel itu, Jaka Budi Santoso mengupas banyak contoh tokoh-tokoh luar dan dalam negeri yang dinilainya sejak menjadi pejabat sampai dengan masa pensiun hidup mereka sangat amat sederhana. Sebagai contoh, yang bersangkutan mengambil Perdana Menteri Belanda Mark Rutte yang setelah selesai masa jabatannya menolak diberi kado apa pun. Baginya, menjadi PM Belanda selama 14 tahun tak mesti ditukar dengan imbalan spesial karena Rutte terbiasa dengan hidup apa adanya tanpa fasilitas negara. Contoh lain yang dikemukakan ialah Presiden Uruguay 2010-2015 Jose Mujica dengan hidup yang amat sederhana, bahkan dijuluki presiden termiskin di dunia.
Penulis tergelitik untuk memberikan komentar mengenai artikel tersebut karena untuk contoh tokoh-tokoh pemimpin Indonesia Soekarno disinggung amat sangat sepintas. Padahal, sebagai putra sulungnya, penulis sangat mengetahui kondisi Bung Karno baik sejak menjadi Presiden RI maupun setelah 'turun takhta' karena di dongkel oleh rezim Orde Baru yang menyalahgunakan Surat Perintah 11 Maret sebagai alatnya sehingga meninggalkan korban tewas ribuan warga (Musim Menjagal: Geoffrey B Robinson)