HINGGA dasawarsa 70-an, kesenian joget dangkung (dangkong) di Kepulauan Riau menjadi penghubung satu kampung dengan kampung lainnya, satu pulau dengan pulau lain. Dengan sampan dayung, kelompok joget ini mengunjungi kampung-kampung untuk berpentas. Pukulan gong menandai kedatangan mereka. Segenap warga, terutama anak-anak, akan berlarian menuju pelantar--dermaga--menunggu sampan mereka merapat.
Setelah sempat meredup pada 80-an, joget dangkong bangkit lagi pada dasawarsa 90-an seiring dengan meningkatnya perhatian pemerintah terhadap pelestarian seni tradisi. Kini, joget dangkong menjadi kebanggaan Kepulauan Riau dan warisan budaya tak benda Indonesia sejak 2015.
Salah satu tokoh kesenian itu ialah Mak Dara. Ia bukan yang pertama, bukan pula yang terlama menekuni kesenian tersebut di Kepulauan Riau, melainkan ia ‘mak joget’ (ketua kelompok joget) yang hingga kini mas....