OPINI

Keajaiban Menghargai Tamu

Rab, 19 Mar 2025

NABI Ibrahim AS tidak mau makan sendirian. Jika tidak ada tamu yang menemaninya, ia pergi ke pasar mencari orang yang mau diajak makan bersama. Nabi Muhammad SAW menegaskan dan sekaligus mencontohkan dirinya sebagai orang yang sangat mencintai tamu, tanpa membedakan jenis kelamin, etnik, dan agama.

Bagi umat Islam, memuliakan tamu sudah merupakan suatu keharusan sebagaimana ditegaskan Rasulullah, “Akrim al-dhaif walau kana kafiran," (muliakanlah tamunya walaupun ia seorang kafir).

Dalam kitab-kitab hadis ditemukan suatu bab khusus tentang kemuliaan tamu (takrim al-dhaif). Suatu ketika Rasulullah kedatangan tamu nonmuslim berjumlah 60 orang. Sebanyak 14 orang di antara mereka berasal dari kelompok Kristen Najran. Rombongan tamu dipimpin oleh Abdul Masih. Mere....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement