PEMERINTAH Kota Surakarta sudah meyakini bahwa sejak lama kota Bengawan Solo ini sudah ramah difabel dan penuh dengan program inklusi. Termasuk mampu memberikan perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas.
Namun, di saat yang sama, jaringan dan pegiat disabilitas menganggap kebijakan program inklusi di Kota Solo, bahkan juga di banyak kota lain di Tanah Air, masih terkendala karena sifatnya masih parsial. Karena itu, perlu pembenahan komprehensif.
"Satu contoh saja, soal aksesibilitas bagi kaum difabel. Di Kota Solo ini banyak ditemui program aksesbilitas, baik di gedung-gedung seperti puskesmas dan gedung perkantoran maupun di jalan-jalan, ternyata sebagian besar tidak memenuhi standar sehingga masih banyak kaum disabilitas sulit mengaksesnya," kata Pamikatsih, pegiat disabilitas saat berbincang-bincang den....