ADA orang yang mengatakan berpolitik itu mesti siap kecewa dan dikecewakan. Barangkali itu saran atau peringatan kepada siapa saja untuk memiliki kesadaran antisipasi terhadap kemungkinan terburuk ketika terjun dalam dunia politik.
Kata-kata itu juga bisa dipahami sebagai ‘katup pengaman’ pada diri sendiri bila kenyataannya tidak sesuai dengan harapan sehingga tidak sampai makan hati. Memang seyogianya berpolitik itu sebatas seni mengelola elan perjuangan.
Hal demikian itu yang dialami dan disadari Raden Gandamana kala meniti karier politik di Negara Astina dalam cerita wayang. Ia menghadapi realitas pahit padahal pengabdian dan pengo....