KUNJUNGAN ke petani kopi secara langsung juga menambah wawasan tentang kendala dan proses pengolahan. Berdasarkan wawancara dengan kelompok petani kopi di Desa Boneposi dan Tolajuk di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, didapatkan kenyataan bahwa produksi kopi secara berkelanjutan belum dilakukan secara optimal.
Selain itu, petani mengungkap tentang kendala lainnya dalam produksi kopi di Latimojong, yakni pengelolaan tanaman kopi di kebun kurang maksimal atau kurang sesuai dengan praktik budi daya tanaman yang baik, penyuluhan atau pendampingan dari pemerintah atau instansi lain belum optimal, penggunaan bibit unggul kopi dan bersertifikat belum merata, pemupukan belum optimal, serta cara pemetikan buah kopi belum memenuhi standar mutu.
Sementara itu, untuk pemasaran kopi luwu, khususnya dari Kecamatan Latimojong, masih terkendala infrastuktur jalan sehingga sebagian besar petani menjual buah kopi cherry merah atau kopi asalan (campuran buah merah dan hijau) di desa dengan harga yang berlaku secara lokal. Harga cherry merah maksimal ditetapkan Rp25.000 per kg, sedangkan cherry asalan dijual dengan minimal Rp15.000 per kg.