SEJARAWAN Riau, Bayu Amde Winata, menceritakan mengenai ikan terubuk dan sejarah panjang telur ikan ini dalam perjalanan kerajaan-kerajaan Melayu. Hal ini dimulai dari Parameswara saat mendirikan Kerajaan Malaka pada awal abad ke-16 hingga Raja Kecik mengumpulkan modal untuk menyerbu Kerajaan Johor pada 1718. Telur ikan terubuk kemudian diekspor ke Eropa dari Malaka.
Lalu berpindah, diekspor dari Singapura setelah VOC di Malaka bubar pada 1795 dan Singapura menjadi pelabuhan dagang penting sejak 1819. Dalam surat-menyurat Benteng VOC Malaka ke Benteng VOC Batavia 1761 disebutkan bahwa telur ikan terubuk bersama gambir kemudian menjadi sumber pendapatan penting bagi Kerajaan Siak.
“Telur terubuk kemudian menjadi salah satu menu dalam menu rijstaffel, nasi beserta lauk-pauknya di Belanda,” ungkapnya dalam acara Serumpun, Tasting Tradition, Telling Talles yang diselenggarakan Dialoge by Khir di Asi....