WEEKEND

Kopi Decaf, Menikmati Rasa tanpa Dekapan Kafein

Min, 02 Mar 2025

MINUMAN kopi selama ini dipercaya dapat membantu kita untuk fokus dan berkonsentrasi saat bekerja. Kandungan kafein dalam kopi diyakini bisa meningkatkan kewaspadaan dan energi. Namun, tidak semua orang bisa menikmati kopi mengalami efek samping seperti asam lambung naik, ketergantungan kafein, hingga sulit tidur. Lalu, bagaimana caranya mendapatkan booster dari kopi tanpa takut efek sampingnya?

Ada solusi alternatif bagi mereka yang tetap ingin minum kopi tanpa harus takut 'ancaman' kafein, yakni melalui jenis decaf. Kopi decaf (decaffeinated) merupakan jenis yang di dalamnya hampir tidak terkandung kafein. Merunut sejarahnya, jenis kopi itu pertama kali ditemukan oleh pedagang kopi di Jerman, Ludwig Roselius. Ia lantas mengajukan paten pada 1906 untuk metode yang melibatkan penguapan biji kopi dengan air garam agar mengembang. Kondisi tersebut mempermudah ekstraksi kafein dengan berbagai pelarut, yang dipilih ialah benzena.

Namun, metode milik Roselius itu tidak lagi digunakan karena benzena diketahui berbahaya bagi kesehatan manusia. Meski begitu, konsep dasar proses itu merendam biji kopi dalam air garam masih menjadi prinsip utama dalam sebagian besar teknik dekafeinasi modern. Di Indonesia, salah satu yang menggeluti proses pembuatan kopi decaf ialah Hikmat R. Pada tahun ini, ia mulai membuka jasa pemrosesan kopi decaf lewat Radiks. Ia mengenal proses kopi decaf sejak 2015 melalui dosennya. Hikmat menempuh studi diploma analis kimia UII pada 2010-2013, dilanjutkan dengan sarjana pada 2013-2019. Saat ini ia tengah menempuh magister kimia di kampus yang sama. Dalam riset s....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement