Marko Andersen Sasmita, Phoenix di Skuad TNI-AU

PHEONIX adalah burung mitologi yang lekat dengan budaya tionghoa. Hingga kini pun pada batik peranakan, motif phoenix atau disebut juga burung hong masih jamak dipakai. Ia menjadi perlambang keabadian dan juga kebajikan. 

Phoenix rupanya juga ada di skuad TNI Angkatan Udara. Bukan dalam gambar melainkan sebagai bagian julukan dari seorang penerbang pesawat tempur. Marko Andersen Sasmita, sang pilot itu memilih julukan (nickname) “Fawkes” yang diambil dari nama burung yang ada di kisah Harry Potter. Dalam kisah karya JK Rowling itu, fawkes merupakan jenis burung phoenix.

Hadir sebagai bintang tamu Kick Andy Episode ‘Kami Juga Indonesia’, yang tayang Minggu (28/2), Marko yang berpangkat Kapten Penerbang, mengungkapkan bahwa menjadi penerbang pesawat tempur merupakan cita-citanya semenjak kecil. Ia pun bersyukur kedua orangtua mendukung penuh, meski profesi tentara belum ada yang melakoni di keluarga besar mereka.

Demi menggapai cita-cita itu, anak kedua dari pasangan Joni Hendra Sasmita dan Shirley Miranti Kurniawan ini mendaftar ke Akademi Angkatan Udara selepas lulus sekolah menengah. Pria kelahiran Jakarta 1989 itu mengaku bersyukur bahwa TNI-AU membuka kesempatan seluasnya bagi setiap anak bangsa, termasuk dari etnik Tionghoa.

Mampu memenuhi semua persyaratan dan tes, Marko pun dapat lolos menjadi taruna penerbang. Momen itu menjadi kebanggaan seluruh keluarganya. “Dari keluarga, ya bangga, saya satu-satunya dari keluarga yang masuk tentara. Saya lihat sendiri respons orangtua saya terharu dan bangga saat melihat saya lolos seleksi di TNI-AU. Jadi momen saat saya diterima jadi penerbang di TNI-AU itu tak terlupakan, karena di situ apa yang saya cita-citakan dari kecil tercapai,” ungkap Makro saat diwawancarai Andy Noya.

Selama bertugas Marko juga mengaku tidak pernah mendapat perlakuan berbeda. “Semua prajurit diberlakukan sama dan mendapat tugas sesuai keahlian serta kapasitasn....