MESKIPUN wacana tentang pembelajaran mendalam (deep learning) kian ramai diperbincangkan di kalangan akademisi dan media pendidikan, banyak guru masih memandangnya sebagai konsep yang jauh dari jangkauan praktik. Bagi sebagian besar guru, pembelajaran mendalam terasa abstrak, normatif, dan sulit diterapkan di ruang kelas.
Tak mengherankan jika beragam pandangan--bahkan keraguan--muncul dari mereka yang justru menjadi ujung tombak pendidikan. Ini menunjukkan adanya jurang antara wacana dan praktik, antara idealisme konsep dan realitas pembelajaran sehari-hari di sekolah.
Ada beberapa alasan yang mungkin menjelaskan mengapa banyak guru merasa pembelajaran mendalam sulit diterapkan. Pertama, masih banyak guru yang belum benar-benar memahami apa itu pembelajaran mendalam dan bagaimana cara menggunakannya dalam pengajaran sehari-hari. Sebagian juga menganggap bahwa pendekatan ini hanya cocok untuk siswa yang pintar. Padahal, justru semua siswa--tanpa kecuali--perlu diberi kesempatan untuk mengembangkan....