TAHUN 2022 mesti dimaknai sebagai tahun pemulihan dalam berbagai sektor. Hal ini didasarkan pada situasi global yang melanda dunia, yakni pendemi virus Severe Acute Respiratory Coronavirus-2 (SAR-CoV-2) yang menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-19 atau lebih dikenal dengan covid-19. Hampir semua negara terdampak dan tidak semua mampu menghadapinya dengan baik.
Seluruh daya dan upaya digelar untuk melawan pandemi ini hingga kini, termasuk di Indonesia. Di tengah upaya tersebut, situasi semakin diperparah dengan banyaknya misinformasi, disinformasi, dan kabar bohong yang menyeruak, termasuk di dalamnya pemikiran irasional dan cenderung fatalis dalam merespons bencana wabah ini dalam perspektif keagamaan masing-masing.
Di tengah persoalan besar tersebut, kehadiran para pemimpin lokal yang memperjuangkan nilai-nilai keindonesiaan dan kemanusiaan ibarat oasis yang menyuntikkan harapan baru (new hope) dan menumbuhkan model-model alternatif (role models) untuk penguatan dan pemberdayaan masyarakat sipil dalam upaya mencegah terjadinya perpecahan dan sekaligus mampu menjembatani hubungan antaragama di kalangan masyarakat akar rumput. Mereka merupakan aktivis pelopor dan penggerak proses perubahan sosial di tingkat akar rumput dengan komitmen tinggi terhadap plural....