DALAM dunia spiritual tasawuf, arti kebebasan (al-hurriyah) amat berbeda dengan arti kebebasan yang berkembang luas di dalam masyarakat. Kebebasan sering diartikan sebagai bebasnya seseorang atau kelompok melakukan apa saja atas nama HAM. Bahkan ada di antara kelompok masyarakat yang memilih menghalalkan segala cara dalam mewujudkan kebebasan itu, alias kebablasan.
Kebebasan dalam perspektif tasawuf adalah merdeka atau keluar dari belenggu sesama makhluk. Mereka tidak lagi mau didikte atau diperbudak oleh sesama makhluk, tidak terkecuali harta dan kemewahan. Mereka menghilangkan semua ketergantungan terhadap dunia materi, sebagaimana dikatakan Ibrahim bin Adham, "Orang yang merdeka adalah orang yang keluar dari dunia sebelum ia dikeluarkan darinya (meninggal dunia)."
Sebagai seorang manusia yang masih hidup, tentu saja masih membutuhkan kepentingan materi demi melangsungkan hidup dan anggota keluarganya, seperti makan, minum, berpakaian, juga uang sebagai alat tukar untuk kepentingan kehidupan sehari-hari. Namun, kebutuhan tersebut ti....