UNTUK kesekian kalinya editorial Media Indonesia menampilkan kemarahan konstruktifnya terhadap performa dan komitmen eliminasi korupsi di Tanah Air. Editorial berjudul ‘Rontoknya Antusiasme terhadap KPK’ (16/7/2024), misalnya, kembali lagi mempersoalkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang makin ‘merana’ di tengah kejahatan korupsi kian tak terbendung.
Beberapa waktu lalu Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kian menyusutnya indeks perilaku antikorupsi (IPAK) yakni dengan nilai 3,85 atau turun 0,07 poin dibanding 2023 (3,92 poin). Penurunan IPAK terjadi selama 2 tahun terakhir. Setidaknya memberikan makna kian terjalnya jalan optimisme publik terhadap masa depan pemberantasan korupsi. Eliminasi korupsi juga sepertinya terus dikepung tanpa ampun oleh permisivitas publik terhadap korupsi.
Menurut BPS, ada kebiasaan atau perilaku koruptif responden dalam lingkup keluarga, komunitas, dan publik. Ini terlihat pada pengalaman masyarakat ketika berurusan dengan layanan publik, politik uang dalam kampanye pemilu, suap penerimaan pegawai negeri atau swasta, termasuk praktik ....