SETELAH berhasil menghanyutkan pembaca lewat buku kumpulan fiksi mini pertamanya berjudul Strings Attached, Firnita kembali menghadirkan kumpulan fiksi mininya, Shorter Stories.
Berbeda dengan Strings Attached yang memiliki benang merah antarcerita yang dihadirkan, Shorter Stories menghadirkan fiksi yang berdiri sendiri di setiap halamannya. Selain itu, tidak ada bab atau pembagian tema cerita pada beberapa bagian bukunya.
Dalam salah satu sesi Ubud Writers and Readers Festival yang digelar virtual, Jumat (8/10), Firnita mengatakan awalnya tak menyangka letupan pikirannya yang mengejawantah dalam rupa tulisan-tulisan singkat akan menjelma buku. "Sebenarnya ini proses yang sangat spontan dan saya tidak mempersiapkan karya yang ada di Shorter Stories menjadi sebuah buku" ujarnya.
Sesuai dengan judulnya, Shorter Stories, buku ini merupakan kumpulan fiksi mini yang berangkat dari unggahan-unggahan Firnita di media sosial Instagram. Unggahan tersebut kemudian dikumpulkan dan digabungkan dengan beberapa karya yang ditulis pada sejumlah media lain.
"Berangkat dari Instagram Stories yang kadang saya suka unggah dan juga beberapa dari jurnal pribadi dan catatan yang suka kutulis di ponsel," jelasnya.
Setiap halaman memuat satu sampai tiga kalimat saja. Karena itu, Firnita mengatakan lebih nyaman menyebutnya sebagai fiksi mini, bukan cerita pendek.
Latar belakang sebagai copy writer diakui membuatnya jadi lebih terbiasa menulis secara singkat. Meski singkat, makna dan kedalaman tulisan tetap menjadi nilai jual utama yang dihadirkan dalam bukunya. Ia menyebut meski tak panjang, sebuah kalimat tetap akan dapat memiliki makna mendal....