POLKAM

Menilik Pengelolaan Blok Masela

Sen, 19 Jun 2023

Blok Masela merupakan lapangan minyak dan gas sekaligus investasi migas terbesar di Indonesia dengan luas 2.503,3 kilometer persegi. Pemerintah telah menandatangani revisi rencana pengembangan (PoD) Lapangan Abadi Blok Masela yang diajukan Inpex Corp pada 2019. Blok migas di Laut Arafura itu ditargetkan masuk tahap konstruksi pada 2022 dan berproduksi di 2027.

Blok Masela memiliki nilai investasi sebesar Rp252 triliun-Rp280 triliun atau setara US$18 miliar- US$20 miliar dengan durasi kontrak selama 33 tahun. Lokasinya berada di Kabupaten Maluku Tenggara Barat yang secara geografis berbatasan dengan Timor Leste dan Australia. Posisi blok berada di Laut Arafuru, 650 km dari Kepulauan Maluku dan 170 km dari Kepulauan Babar dan Tanimbar.

Blok Masela merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang hak partisipasinya dipegang oleh Inpex dan Shell. Namun, Shell kemudian menyatakan keinginan untuk melepas hak partisipasinya di Lapangan Abadi sehingga harus dicari penggantinya. Sebelum menarik diri dari Blok Masela, Shell menguasai 35% saham participating interest (PI). Sisanya dikuasai Inpex sebesar 65%.

Sejumlah perusahaan migas menyatakan berminat menggantikan Shell di blok tersebut, antara lain PT Pertamina. Menurut Dirjen Migas Tutuka Ariadji, perusahaan pelat merah tersebut serius berkeinginan menjadi mitra Inpex. Pertamina serius dalam menawarkan diri mereka jadi partner Inpex. Lantaran prosesnya masih berjalan, lanjut dia, belum dapat dikatakan kalau Pertamina fix atau tidak menjadi mitra Inpex.

Hingga saat ini, jadwal produksi Blok Masela belum mengalami perubahan yakni di 2027. Kendati demikian, Inpex sebagai operator mengajukan perubahan rencana pengembangan lapangan (PoD) sehingga bisa terjadi perubahan target. Salah satu alasan revisi PoD ialah rencana penerapan teknologi carbon c....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement