Ketidakpastian ekonomi global imbas perang Rusia-Ukraina yang berimbas pada kelangkaan pangan dan energi masih terjadi. Dampaknya, beberapa negara mengalami lonjakan inflasi, tak terkecuali Indonesia.
Belum lama ini Presiden Joko Widodo mengatakan 2023 akan menjadi masa yang sangat sulit karena terjadi krisis di berbagai sektor.
Selain itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan resesi global hampir pasti terjadi pada 2023. Hal itu juga sejalan dengan ramalan Bank Dunia yang mengatakan kenaikan suku bunga yang terjadi di berbagai negara dapat memicu terjadinya resesi pada 2023.
Bahkan, pada September 2022 Indonesia menjadi salah satu negara yang pada akhirnya menaikkan suku bunga menjadi 4,25% dari sebelumnya 3,75%. Kebijakan itu diambil Bank Indonesia untuk menekan angka inflasi yang hampir mencapai 6% pada akhir September 2022. Penaikan suku bunga yang dilakukan berbagai negara salah, termasuk Indonesia, ditengarai akan menjadi penyebab terjadinya resesi pada 2023.
Kondisi ekonomi dunia yang terus mengalami penurunan serta laju inflasi pada berbagai sektor di dunia yang terus meningkat menjadi tanda-tanda bahwa resesi dunia mungkin akan datang pada 2023. Sebetulnya dunia telah menghadapi berbagai resesi yang terjadi akibat beberapa faktor penyebab. Hal itu biasanya akan berdampak pada berbagai sektor, seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, dan tingkat kemiskinan di berbagai negara. Dengan munculnya tanda-tanda resesi yang semakin nyata, ada baiknya kita sebagai masyarakat mulai mengatur strategi untuk menjaga keuangan priba....