TIFA

Menjaga Integrasi Keberagaman lewat Seni

Min, 26 Jun 2022

Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI) menggelar acara Gelar Karya Seni (GKF) dengan tema Merawat Keberagaman dengan Berkesenian di Makara Art Center UI, Depok, Jawa Barat, pada 13-15 Juni 2022. Melalui kegiatan ini para sivitas akademi  UI berusaha mengekspresikan persatuan dalam keberagaman seni dan budaya yang ada di Tanah Air.
Pergelaran seni memperlihatkan pentingnya interaksi seni dan budaya secara terbuka untuk merajut keberagaman melalui beberapa talk show dengan mengundang berbagai pelaku seni Tanah Air. Selain itu, terdapat rangkaian pameran seni seperti lukisan, wastra (kain tradisional), fotografi, dan pertunjukan drama musikal.
Acara GKF tahun 2022 ini tentu melibatkan para pelaku seni di dalam ataupun luar civitas Fasilkom UI, Aya Prakoso salah satu staf di Fasilkom UI yang juga seorang seniman memajang belasan karya seni lukis dengan tema Be You, Do You, For You.
“Saya ingin berbagi pesan bahwa definisi indah kembali kepada diri sendiri, dari diri sendiri, dan untuk diri sendiri. Proses berkaryaku dilakukan di tengah berbagai macam ke­sibukan dan tanggung jawabku sebagai seorang seorang ibu dan staf di Fakultas llmu Komputer UI,” ujarnya saat ditemui Media Indonesia di Makara Art Center Universitas Indonesia, Rabu (15/6).
Lukisannya berjudul Details and Dimensions memperlihatkan susunan bunga serupa sulaman yang menggambarkan proses dalam memaknai arti kata indah. Karya-karya Aya banyak bercerita tentang perjalanan hidup dan kehidupan manusia di alam yang di dalamnya terdapat harapan untuk menuju kehidupan yang damai dan sejahtera.
GKF Fasilkom UI juga memajang karya berjudul The Born of The Lotus yang dibuat menggunakan media campuran di atas kanvas berukuran 60 x 80 cm. Bunga dan alam menjadi objek utama dalam setiap karya perempuan yang mempelajari seni lukis secara autodidak sejak duduk di bangku sekolah dasar itu. Berseni telah mengajarinya arti bersabar dan menghargai proses kehidupan.
Selain karya seni lukis, GKF juga turut memperkenalkan seni wastra atau kain tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya ialah wastra asal Sumba, Nusa Tenggara Timur yang dikelolah oleh sebuah komunitas Tenun Indonesia bernama Tinung Rambu.
Wastra Sumba banyak didominasi dengan kain jenis tenun yang dibuat secara alami lewat tangan ibu-ibu penenun yang tercipta lewat pintalan benang-benang yang berpadu dengan warna-warna indah. Beberapa nama wastra asal Sumba di antaranya seperti Lau Pahikung dan Lau Pahudur.
Pada bagian Seni Fotografi, GKF Fasilkom UI menyuguhkan beragam jenis karya para seniman fotografer dengan berbagai gaya, salah satunya ialah fotografi landskap yang kerap menjadikan alam menjadi objek utamanya dengan mengambil gambar bertema pemandangan alam atau perkotaan.
GKF juga menampilkan sebuah film drama musikal berjudul Indah dalam Praduga (IDP) yang menceritakan drama percintaan dengan balutan kisah cintah mengenai keberagaman dan diiringi buah karya lagu ciptaan dosen Fasilkom UI, Dr.Yugo Isal, serta dilengkapi dengan pertunjukan musik dari Uluwa....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement