BUKAN rahasia lagi bahwa selama ini hasil inovasi atau invensi (reka cipta) maupun perusahaan rintisan (startup) yang dihasilkan perguruan tinggi itu mubazir karena tidak sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat atau industri. Dana terbuang percuma, tapi hasil tidak maksimal.
Kalaupun sudah ditelurkan, tantangan selanjutnya ialah bagaimana perguruan tinggi bisa mempertahankan eksistensi invensi tersebut. Dengan bujet terbatas, bisakah memberi manfaat tidak terbatas?
Dilema ini dirasakan betul oleh pengelola perguruan tinggi. Namun, hal itu tidak menyurutkan langkah untuk terus maju meski ....