MEGAPOLITAN

Mentransformasi Balap Liar

Sel, 28 Des 2021

BALAPAN liar di DKI Jakarta sudah ada sejak dahulu kala. Lokasi-lokasi seperti Asia Afrika, Gelora Senayan, hingga Kemayoran biasanya menjadi saksi para pembalap liar menancapkan gasnya.

Sewaktu masih menjabat sebagai Kapolsek Cengkareng dan Tanah Abang, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran men jadi saksi betapa mengusiknya suara bising balapan liar di jalanan Ibu Kota.

“Balap liar ini dari dulu sampai sekarang itu ada. Terus kerjaan (anggota) kalian itu apa?” papar Fadil saat ditemui Media Indonesia beberapa waktu lalu.

Fadil mengatakan telah memetakan aksi balapan liar di wilayah Polda Metro Jaya. Total ada 39 titik rawan balapan liar. “Kenakalan remaja itu sudah sering kita lihat. Saya kapolsek 20 tahun lalu tiap malam Minggu Jalan Asia Afrika saya dipusingkan dengan balapan subuh-subuh,” tutur Fadil saat diskusi dengan para pembalap serta mekanik balap motor di Polda Metro Jaya.

Fadil melihat balap liar selalu punya stigma sesuatu yang berbahaya, soal pelanggaran, bahkan tidak sering berujung pertarungan atau perkelahian.

Apalagi, adanya bandar, balap liar seringkali menjadi taruhan ilegal. Menurutnya, masalah balapan liar di Indonesia ini ialah persoalan yang melanda di seluruh dunia. Bahkan, di AS hingga Eropa, fenomena tutup jalan untuk balapan street race sering terjadi.

Berangkat dari keresahan itulah Fadil melontarkan ide ke publik guna memfasilitasi balapan liar ke sebuah sirkuit khusus sejak akhir November 2021.

“Jangan melihat semua persoalan sosial itu sebagai sebuah kejahatan,” tegasnya. Dalam konteks kontemporer pemolisian, lanjut Fadil, polisi harus bisa melihat fenomena itu dengan komprehensif dan memecahkan masalahnya.

Fadil melihat dalam diri anak-anak yang sering balapan liar ini memiliki aktualisasi yang perlu disalurkan secara benar. Jangan sampai, kata Fadil, para pelaku balapan ini memilih jalur yang salah, seperti mengikuti balap liar yang ujung-ujungnya membahayakan jiwanya dan orang lain.

Dari situlah, Fadil melihat harus ada yang mentransformasi pandangan dan cara bertindak terhadap fenomena balap liar. “Dari law enforcement jadi pendekatan pemecahan masalah ini membuat saya ajak balap liar untuk difasilitasi,” tuturnya.

“Mudah-mudahan, setelah saya fasilitasi, kami akan ajak produsen motor di Indonesia untuk mengajak mekaniknya, kemudian jockey-nya dan pemilik bengkel lain untuk mengikuti balapan resmi yang kami fasilitasi,” tambah eks Kapolda Jawa Timur itu.

Fadil berharap keinginannya untuk memfasilitasi balapan liar di Jakarta ini salah satunya untuk meyakinkan bahwa polisi itu bukan sosok yang menakutkan karena hanya melakukan penangkapan saja. Namun, polisi juga sosok yang ingin menyelamatkan atau pelindung.

Fadil pun menceritakan memiliki anak asuh pembalap motor ternama, yakni Mario Aji yang kini sibuk balapan di Moto-3. Fadil dengan bangga membeberkan bahwa anak asuhnya itu diharapkan bisa menembus Moto-2 di kemudian hari. “Mudah-mudahan semangat Mario ini bisa menular kepada pembalap-pembalap liar ini,” ucapnya.

Ke depan, Fadil tidak ingin lagi menggunakan kata balap liar, tetapi menggunakan kata street race.

Berdasarkan penelitian, kata Fadil, ada tiga cara agar street race ini bisa terlaksana dengan baik. Yang pertama melalui pendidikan.

Yang kedua, Fadil mengemukakan perlunya penegakan hukum dan terakhir ialah memberikan ruang agar energi tersebut bisa tersalurkan. “Tiga cara ini punya plus-minus. Namun, kalau dikombinasikan, itu bisa menjadi hal baik,” ungkapnya.

‘’Saya ingin sirkuit yang nanti kalau tidak ada kendala akan kita buat di Ancol, di situ pendidikan ada, penyalur ada, penegakan hukum ada. Ini sebuah ekosistem kalau dikelola baik bisa. Ini semua bisa terlaksana kalau kita bergerak bersama-sama,’’ tambahnya.

Fadil, yang telah menetapkan dipilihnya Ancol sebagai sirkuit, menilai balapan ini juga bisa menguntungkan pelbagai pihak.

“Saya tidak membayangkan nanti kalau di Ancol ada drag race tiap hari berapa pedagang asongan yang jualan, starling laku di sana. Yang jualan aksesori helm, dan UMKM bisa jualan di situ,” tuturnya.

Apalagi, Fadil di wilayah Ancol juga memiliki otomotif area. “Jadi, anak-anak Jakarta sudah punya lokasi, mudah-mudahan ini bisa terwujud,” paparnya.


....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement