HUMANIORA

Merayakan Kegembiraan dalam Puisi

Sab, 30 Okt 2021

SEBELAS puisi karya dari enam penyair Indonesia dibacakan pada acara puncak Indonesia Sejati Festival Bahasa dan Sastra 2021, di Studio Grand Metro TV, kemarin. Puisi karya Remy Sylado, Joko Pinurbo, Inggit Putria Marga, Acep Zamzam Noor, Sihar Ramses, dan Iwan Jaconiah tidak sekadar dibacakan, tetapi dilelang. Hasil lelang akan didonasikan untuk anak-anak yatim piatu, yang ditinggalkan orangtua akibat terkena covid-19, melalui Benihbaik.com. Donasi ke anak yatim piatu itu juga dibuka untuk publik hingga sepekan ke depan.

Pembacaan puisi diawali oleh CEO Media Group Network Mohammad Mirdal Akib, yang membawakan karya Iwan Jaconiah berjudul Sepuntung Pagi tak Kunjung Pergi. Disusul pegiat sastra Renggi Putrima dengan puisi Indonesia Majulah yang juga karya Iwan.

Selain keduanya, Sihar Ramses juga membawakan karyanya Carilah Indonesia, Nak. Pejabat negara dan wakil rakyat pun ikut berpuisi. Di antaranya, Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat yang membacakan puisi Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini karya Taufik Ismail, lalu Ketua MPR Bambang Soesatyo, Mendikbudristek Nadiem Makarim, Menparekraf Sandiaga Uno, Menteri BUMN Erick Thohir, Menkominfo Johnny G Plate, dan Menkeu Sri Mulyani.

Dalam sambutannya, Mirdal menuturkan rangkaian acara untuk memperingati Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa itu menjadi penting dan relevan jika menelusuri sejarah dari tercetusnya Sumpah Pemuda.

“Yang luar biasanya lagi kalau kita kaitkan dengan bahasa, para pemuda kala itu tidak menyatakan berbahasa satu, tetapi berbahasa persatuan yang satu, bahasa Indonesia. Artinya, pemuda mengakui kekayaan bahasa di Nusantara begitu banyak dan tetap hidup. Ketika mereka berinteraksi satu sama lain, mereka menggunakan bahasa persatuan,” ujarnya.

Di acara yang sama, Direktur Pemberitaan Media Indonesia Gaudensius Suhardi pun mengucapkan terima kasih ke para penyair yang telah memberikan puisi mereka untuk turut dilelang.

“Puisi yang dilelang menambah kebahagiaan kami karena nantinya akan disumbangkan ke anak yatim akibat covid-19. Berbahagialah mereka yang ikut dalam lelang. Anda berbudi mulia karena membeli puisi ini. Mari rayakan kegembiraan dalam puisi. Puisi itu indah,” katanya.

Gaudensius mengatakan ada tiga keutamaan puisi, yaitu estetika, etis, dan logika. Itulah yang menjadi alasan mengapa Media Indonesia memilih puisi sebagai salah satu medium untuk merayakan Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda.

Indonesia Sejati Festival Bahasa dan Sastra ....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement