MASJID Raya Yogyakarta atau lebih dikenal dengan Masjid Gedhe Kauman merupakan salah satu peninggalan sejarah budaya Islam di Jawa yang dibawa para wali. Layaknya masjid-masjid di Kudus yang mengadopsi unsur Hindu dalam bangunannya, Masjid Gedhe Kauman juga mengadopsi unsur Jawa dalam bentuk bangunan dan ornamennya.
Ada yang unik dari prasasti yang terletak di serambi masjid, yakni sebuah sengkalan atau kata-kata dalam bahasa Jawa yang memiliki makna perhitungan tahun. Di prasasti Masjid Gedhe Kauman, tertulis ‘Gapura Trus Winayang Jalma’ yang menandakan tanggal berdirinya masjid tersebut pada Minggu Wage, 29 Mei 1773 Masehi.
Arsitektur Masjid Gedhe Kauman hampir serupa dengan gaya masjid Demak yang kental dengan budaya Jawa. Terdapat saka guru atau empat pilar utama khas rumah tradisional Jawa serta bentuk atap yang disebut tajug. Atap tajug di Masjid Gedhe Kauman ialah tajug lambang teplok, yakni bentuk atap bersusun tiga yang m....