KESEHATAN

Pagebluk dan Kebijakan Kesehatan

Rab, 04 Agu 2021

JUMLAH penderita covid-19 di Jawa dilaporkan menurun, tapi tidak demikian halnya di luar Jawa. Pulau Jawa yang memiliki infrastruktur kesehatan lebih baik saja terpukul pagebluk. Pasien covid-19 dan noncovid-19 kesulitan mendapatkan tempat perawatan. Penderita penyakit kronis sulit mengakses fasilitas kesehatan. Pasien penyakit jantung yang membutuhkan tindakan khusus, misalnya, terpaksa menunggu lebih lama karena RS membatasi tindakan terjadwal. Banyak pasien kegawatdaruratan sulit masuk IGD karena penuh pasien covid-19.

Penambahan fasilitas perawatan khusus covid-19 skala besar seperti Wisma Atlit di Jakarta perlu segera dilakukan di daerah. Pemerintah harus menjamin ketersediaan oksigen, obat, serta alat dan bahan medis lain yang diperlukan. Pembayaran klaim pasien covid-19 oleh Kementerian Kesehatan maupun noncovid-19 oleh BPJS perlu dipercepat sehingga fasilitas kesehatan dapat menambah jumlah kamar isolasi dengan peralatan pendukung dan sumber daya manusia yang dibutuhkan. Insentif tenaga kesehatan juga harus disegerakan.

Pagebluk ini menyadarkan betapa rapuhnya sistem kesehatan kita. Menurut Bappenas, pada diskusi daring Agustus 2020, rasio tempat tidur per 1.000 penduduk di Indonesia 1,33, itu pun tidak merata. WHO merekomendasikan rasio 5:1.000 penduduk. Sebagai perbandingan, India memiliki rasio 2,71. Diperlukan pemerataan pembangunan fasilitas kesehatan serta pendukungnya seperti alat dan bahan medis. Otonomi daerah bukan berarti pemerintah pusat bisa lepas tangan, menyerahkan penanganan pagebluk dan masalah kesehatan lain sepenuhnya ke daerah. Apalagi, kebany....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement