OPINI

Pendidikan tanpa Sekat Gender

Sen, 14 Apr 2025

PENDIDIKAN seharusnya menjadi arena pembebasan, ruang yang memungkinkan setiap anak tumbuh tanpa belenggu, mengenali jati diri, dan merancang masa depan di luar batasan-batasan yang diwariskan. Namun, kenyataannya, ruang belajar justru sering menjadi cermin dari ketimpangan sosial yang telah membatu dalam kultur kita.

Alih-alih membebaskan, pendidikan kerap memperkuat hierarki dan stereotipe yang membatasi potensi manusia sejak dini. Kita terlalu lama hidup dalam nalar yang menyudutkan bahwa anak laki-laki lebih ‘layak’ menjadi pemimpin, ilmuwan, atau insinyur, sedangkan anak perempuan lebih ‘cocok’ sebagai perawat, guru TK, atau ibu rumah tangga.

Pandangan ini bukan sekadar bias personal, tapi juga sudah menjadi pola pikir institusional yang dihidupkan ulang melalui buku pelajaran, praktik pengajaran, hingga ekspektasi sosial yan....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement