SAYA tak bisa menyembunyikan kesedihan mendalam atas berita wafatnya Prof Dr Qismullah Yusuf pada 16 Juli 2024 kemarin. Dikenal sebagai seorang yang sangat sederhana, baik cara berpikir maupun beperilaku, Pak Qis, begitu kami yang mengenal dia menyapanya, adalah seorang pendidik sejati yang melampaui batas-batas keterbatasannya.
Keberbakatannya dalam mengelola pengetahuan, dari cara yang paling sederhana dengan mengumpulkan cerita rakyat atau hikayat yang berserak di seluruh jagat tanah Aceh hingga membaca dan menganalisis keragaman terori-teori belajar dari buku-buku sejarah dan filsafat pendidikan, membuat Pak Qis sulit bisa ditandingi oleh ahli pendidikan mana pun yang pernah lahir di Aceh.
Saya seakan ingin bersaksi, dalam kedukaan yang mendalam, Pak Qis adalah sosok yang paling santun dari beragam watak keras orang Aceh yang pernah saya kenal dalam 20 tahun terakhir. Kesantunannya tak pernah berbasa-basi, bahkan ketika Pak Qis tidak senang dengan riwayat dan hikayat seseorang, selalu disampaikan kebaikan sebuah peristiwa dan tokoh yang ingin diceritakan kepada saya. Sepanjang mengenalnya sejak 2019, saya seperti bertemu dengan alam bawah sadar saya tentang betapa pentingnya belajar dari masa lalu, terutama dari kecemerlangan tokoh-tokoh cerdik pandai yang b....