DALAM jagat medsos, kerap ditemukan kata ‘nyinyir’. Biasanya ini dilekatkan kepada mereka yang dianggap bicara ‘miring’, tidak terkecuali terhadap politisi Senayan yang suka berkomentar tidak proporsional terhadap presiden (pemerintah).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nyinyir berarti mengulang-ulang perintah atau permintaan; nyenyeh; cerewet. Akan tetapi, sehari-hari, kata nyinyir ini lebih diartikan sebagai sikap dan ucapan mencibir, menyindir, bawel dengan nuansa ngenyek (meledek).
Dengan pengertian itu, dalam cerita wayang, ada ‘politikus’ yang ucapannya selalu nyinyir. Sebenarnya bermaksud baik, mengkritik, hanya sikap dan gaya bicaranya memang kerap nyelekit. Sosok kontroversial ini bernama Durmagati.
....