DALAM beberapa tahun terakhir, permasalahan penyaluran pupuk subsidi telah menjadi sorotan utama di Indonesia. Berbagai pihak telah mengidentifikasi beberapa poin permasalahan pokok dalam kebijakan program pupuk bersubsidi, termasuk tujuan, kriteria, pendataan, penyaluran, dan anggaran.
Salah satu masalah utama ialah penyaluran pupuk bersubsidi yang tidak tepat sasaran. Banyak petani yang seharusnya berhak menerima pupuk subsidi justru tidak mendapatkannya. Sementara itu, ada juga oknum yang memanfaatkan celah itu untuk mengambil keuntungan.
Untuk mengatasi permasalahan itu, Pupuk Indonesia telah menerapkan program digitalisasi. Salah satu bentuk implementasinya ialah melalui penggunaan aplikasi Rekan. Aplikasi itu dirancang untuk memastikan penyaluran pupuk subsidi berjalan optimal.
Aplikasi Rekan memungkinkan penebusan pupuk subsidi dari kios ke petani dilakukan dengan akurat. Dengan demikian, pupuk subsidi dapat disalurkan tepat kepada petani yang berhak menerimanya. Selain itu, aplikasi itu juga membantu Pupuk Indonesia dalam meningkatkan pengawasan pupuk subsidi.
Pada 2023, Pupuk Indonesia berhasil menyalurkan 9,01 juta ton pupuk subsidi melalui 1.013 distributor. Itu menunjukkan bahwa program digitalisasi telah memberikan dampak positif dalam penyaluran pupuk subsidi.
Meski begitu, masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Transformasi digital itu harus diiringi dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, baik dari sisi pengetahuan maupun keterampilan. Selain itu, perlu adanya kerja sama yang baik antara....