EKONOMI

Pertumbuhan Ekonomi 2025 Lebih Tinggi dari 2024

Rab, 28 Agu 2024

GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan berada di kisaran 4,8%-5,6%.

“Mengenai pertumbuhan ekonomi, kami perkirakan tahun 2025 kisarannya 4,8%-5,6%. Titik tengahnya adalah 5,2%,” katanya saat rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR di Jakarta, kemarin.

Optimisme itu, sambungnya, dapat direalisasikan dengan menggenjot volume ekspor, investasi, dan konsumsi masyarakat.

“Kami memandang ekspor masih bisa dijadikan sumber pertumbuhan ekonomi meski memang kontribusinya akan lebih kecil dari tahun ini. Karena memang pertumbuhan ekonomi dunia tahun depan itu lebih rendah dari tahun ini,” terang Perry.

Ia berharap, Indonesia di tahun depan bisa menggenjot ekspor, khususnya ke India, untuk menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi.

Untuk investasi, ia mendorong pemerintahan mendatang dapat memacu masuknya modal asing di sektor padat karya.

“Investasi di sektor riil, hilirisasi mestinya tidak hanya minerba, hilirisasi pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan itu perlu didorong karena menciptakan lapangan kerja. Perlu juga didorong sektor-sektor padat karya,” tegas Perry.

Dari terbukanya lapangan kerja itu, sambungnya, konsumsi masyarakat dapat terjaga, bahkan bisa ditingkatkan.

“Penciptaan lapangan kerja dan upah bisa meningkat sehingga mendorong konsumsi,” tandasnya.

Di kesempatan berbeda, Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Timur Eddy Widjanarko mengatakan, pihaknya mendorong sinergi antara pemerintah dan pengusaha dalam rangka memperkuat iklim investasi yang baik, sehingga dapat berdampak pada perekonomian daerahdaerah di Indonesia.

“Investasi oleh investor asing dan lokal dapat memberi peluang usaha dan penciptaan tenaga kerja. Ini harus terus ditingkatkan dan ini bergantung pada hubungan tripartit yang melibatkan sinergi pemerintah, pengusaha, serta pekerja,” katanya.

Eddy menuturkan, sejauh ini Apindo telah berperan sebagai mitra dalam katalis penggerak ekonomi melalui berbagai aspek, mulai dari upah dan produktivitas hingga membentuk iklim investasi yang kondusif.

Ia menjelaskan hal krusial yang menjadi salah satu penentu pembentukan iklim investasi yang baik ialah adanya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.

Apindo, sambungnya, menyoroti perbaikan iklim usaha di Indonesia, termasuk beberapa catatan yang bisa menjadi tantangan izin usaha setelah terbitnya beberapa regulasi. Regulasi yang dimaksud di antaranya adalah UU Cipta Kerja, UU Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (UU HKPD), serta beragam Peraturan Daerah (Perda) yang menghambat inve....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement