WAKIL Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Pahala Mansury mengatakan salah satu perusahaan BUMN siap menjalankan perdagangan karbon (carbon trading) melalui bursa karbon pada September 2023.
"Target kita paling lambat di September sudah ada salah satu BUMN yang melakukan carbon trading yang difasilitasi oleh bursa efek dengan panduan regulasi dari OJK. Masih rahasia, apakah itu PLN, Pertamina, kita tunggu saja," kata Pahala dalam media briefing Chartered Financial Analyst (CFA) Society Indonesia, di Jakarta, kemarin.
Ia menerangkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai pengawas akan mempersiapkan aturan teknis bursa karbon dengan penyelenggara bursa karbon ialah bursa efek atau penyelenggara pasar yang telah mengantongi izin regulator. Perusahaan yang terlibat dalam perdagangan karbon harus mendaftarkan diri ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehut....