WEEKEND

Praktik Menyeduh dan Espresso

Min, 05 Mei 2024

SEBELUM memulai menyeduh kopi secara manual, peserta lebih dulu dijelaskan tentang pemilihan kopi. Pertama, melalui profil rasa yang ingin dicicipi. Kedua, memilih roasting profile. Profil roasting light bisa digunakan untuk menyeduh manual, sedangkan medium roast untuk espresso.

Ketiga, memperhatikan tanggal sangrai. Kopi yang telah disangrai atau roast bean sebenarnya tidak memiliki masa kedaluwarsa. Akan tetapi, ada waktu terbaik mengonsumsinya, yakni selama 10-14 hari setelah disangrai. Setelah roast bean dibuka dari bungkus, maka waktu terbaik untuk menghabiskannya ialah 2-3 minggu.

Kemudian, dijelaskan alat yang digunakan dalam membuat manual brew dengan metode drip filtration seperti V60. Alat yang digunakan ialah grinder, digital scale, termometer, timer, dripper, dan glass server.

Bagian yang ditunggu ialah saat praktik menyeduh dengan metode V60. Trainer Rinaldy Abdullah atau akrab disapa Adul akan menjelaskan soal suhu ideal dalam menyeduh, yakni 92-95 derajat celsius. Lalu, ia memberikan formula dalam menyeduh yang meliputi rasio kopi dengan air. Rasio yang digunakan ialah 1:15, artinya ketika menggunakan 1 gram kopi, maka air yang digunakan 15 ml. Biasanya kopi yang digunakan 15 gram, maka air yang disediakan 225 ml.

Setelah itu, peserta mengikuti proses penyeduhan. Peserta melihat trainer mulai menimbang kopi, memasukkan ke grinder, kemudian memasang kertas filter di dripper dan membasahinya dengan air panas. Selanjutnya, kopi yang digiling dimasukkan dan diratakan di dripper.

Trainer pun mulai menuangkan 40 ml air pertama dengan membasahi semua kopi dan menunggu selama 80 detik. Hal ini untuk blooming atau melepaskan gas yang terkandung di kopi tersebut yang bisa memicu kembung. Selanjutnya, ia menuangkan air kedua dan ketiga hingga mencapai 225 ml.

Selanjutnya giliran peserta yang menyeduh dan dibiarkan berkreasi dengan mengubah resep, seperti mengubah ukuran grinder, mengubah suhu, dan rasio kopi. Dari situ, peserta bisa mengetahui perbedaan rasa kopi ketika diseduh dengan resep yang berbeda. Bagi Media Indonesia yang pertama kali menyeduh kopi, praktik ini menjadi bagian menarik selama mengikuti kelas. Pasalnya, peserta dibiarkan berkreasi menyeduh kopi. Trainer pun akan menjelaskan dengan baik saat praktik berlangsung.

Setelah kelas menyeduh selesai selama 1 jam lebih, peserta dipersilakan menjajal mesin espresso. Tentu, peserta dibekali lebih dulu tentang seluk beluk mesin espresso. Kemudian trainer menjelaskan faktor yang memengaruhi espresso, yakni mesin, grinder, kopi, dan barista. Keempat faktor tersebut saling berkaitan untuk menghasilkan espresso yang ideal, yakni memiliki sweetness serta asam dan pahit yang nyaman di mulut.

Selanjutnya, dijelaskan bahwa espresso dibuat dengan biji kopi yang digiling halus, kemudian dipadatkan ke portafilter yang dikenal dengan proses tamping, lalu dipasang di mesin dan diseduh dengan air panas bertekanan tinggi untuk mengekstraksi bubuk kopi. Idealnya kopi yang digunakan 7-9 gram dengan espresso yang dihasilkan 25-35 ml untuk single shot espresso.

Saat praktik membuat espresso, peserta akan melihat trainer memasukkan kopi dari grinder ke portafilter dengan berat 18 gram. Lalu, kopi akan dipadatkan dengan tamper dan dipasang ke mesin espresso. Trainer akan memencet tombol di mesin espresso untuk mengeluarkan air panas. Setelah itu, portafilter dipasang dan selama 25 detik, double shot espresso pun mengalir ke cangkir kopi.

Selanjutnya peserta akan menjajal mesin espresso yang disediakan. Bagi yang pertama kali mencoba mesin espresso akan terasa canggung, khususnya saat melakukan tamping. Namun, trainer akan memberikan bantuan dan menjelaskan teknik....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement