PADA 16 Agustus 2022, pemerintah telah menyampaikan asumsi dasar makro dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPBN) 2023 di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat. Bertemakan Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, RAPBN 2023 dirancang sebagai simbol keoptimisan dan kewaspadaan pemerintah terkait ketidakpastian global.
Keoptimisan ini dapat terlihat dalam asumsi dasar ekonomi makro, yakni pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,3%. Pemerintah juga akan menjaga tingkat inflasi di angka 3,3% dan nilai tukar rupiah sebesar 14.750 per US$. Pendapatan negara pun ditargetkan akan mencapai Rp2.443,6 triliun.
Selain berupaya maksimal dalam menjaga pemulihan ekonomi, pemerintah juga tetap harus mewaspadai berbagai kemungkinan yang terjadi akibat ketidakpastian global. Pemerintah harus tetap menjaga APBN terus sehat agar dapat....