ZONA nyaman bisa saja membuat orang tetap tidak puas. Hal itu salah satunya bisa terjadi ketika profesi tidak mendatangkan kepuasan batin meski bergelimang harta.
Hal itulah yang dirasakan Rendria Arsyan Labde saat berbisnis porperti. Meski sukses, ia kemudian meninggalkan bisnis itu karena merasa tidak mendapatkan nilai hidup yang diinginkan.
Hadir sebagai bintang tamu Kick Andy episode Pahlawan Bumi, Rendria mengungkapkan bahwa titik balik itu terjadi pada 2016. Setelah mengikuti kegiatan pertanian berkelanjutan di Salatiga, Jawa Tengah, ia merasa tergugah akan gaya hidup yang lebih berarti.
“Saya mencoba melihat perubahan gaya hidup yang ternyata tidak sesempit itu. Saya ikut kunjungan untuk belajar tentang sustainable farming. Setelah itu, saya merasa harus melakukan sesuatu yang sustainable juga,” tuturnya.
Rendria mengaku pada awalnya sempat mencoba mengubah arah bisnis propertinya menjadi perumahan ramah lingkungan atau sustainable housing. Namun, setelah berjalan dua tahun ia merasa tidak membuat perubahan yang berarti. “Fitur keren yang saya suguhkan ternyata tidak mengubah kehidupan klien. Saya pengen make an impact,” imbuhnya.
Rendria lantas banting setir ke isu sampah organik. Ia melihat menggunungnya sampah di tempat pemprosesan akhir (TPA) harus ikut dicarikan solusi. Ia melihat hal itu ada pada larva lalat tentara hitam (black soldier fly/BSF).
Selain memiliki kemampuan pengurai sampah organik tercepat, larva BSF ternyata kaya akan nutrisi seperti protein, asam lemak, vitamin, dan mineral yang dapat dijadikan sebagai alternatif keberlanjutan untuk mengatasi kelangkaan protein di masa depan. Ia kemudian mendirikan perusahaan pemanfaatan limbah sampah organik bernama Magalarva.
Menurutnya, kecepatan pengolahan sampah larva BSF bisa mencapai 1 sampai 2 ton dalam sehari. Dengan perhitungan siklus larva selama 14 hari, produksi Magalarva akan mencapai 4,5 ton larva kering setiap bulan.
“Dasarnya kami kasih makan ke spesies ini. Spesies ini nanti akan bisa kami jadikan protein untuk masuk lagi ke dalam rantai makanan. Kami enggak membuat spesies, kan. Udah ada dari Tuhan. Dia perannya, ya, ini, menghancurkan sampah. Kami hanya menjinakkan skill set yang mereka punya untuk menjadi inovasi atau solusi buat masyarakat,” jelas pria 29 tahun itu.
Didirikan tahun 2017, perusahaan tersebut kini sudah memiliki sejumlah klien yang menggunakan layanan mereka untuk mengolah sampah organiknya. Klien-klien itu dari sektor perhot....
- Home
- Category
- POLKAM
- FOKUS
- EKONOMI
- MEGAPOLITAN
- OPINI
- SUARA ANDA
- NUSANTARA
- HUMANIORA
- INTERNASIONAL
- OLAHRAGA
- SELEBRITAS
- EDITORIAL
- PODIUM
- SELA
- EKONOMI DIGITAL
- PROPERTI
- KESEHATAN
- OTOMOTIF
- PUNGGAWA BUMI
- BELANJA
- JENDELA BUKU
- WAWANCARA
- TIFA
- PESONA
- MUDA
- IKON
- MEDIA ANAK
- TRAVELISTA
- KULINER
- CERPEN
- HIBURAN
- INTERMEZZO
- WEEKEND
- SEPAK BOLA
- KOLOM PAKAR
- GARDA NIRBAYA
- BULAKSUMUR
- ICON
- REKA CIPTA ITB
- SETARA BERDAYA
- EDSUS HUT RI
- EDSUS 2 TAHUN JOKOWI-AMIN
- UMKM GO DIGITAL
- TEKNOPOLIS
- EDSUS 3 TAHUN JOKOWI-AMIN
- PROMINEN
- E-Paper
- Subscription History
- Interests
- About Us
- Contact
- LightDark
© Copyright 2020
Media Indonesia Mobile & Apps.
All Rights Reserved.