GERAKAN perjuangan kaum pekerja yang kerap dilakukan setiap 1 Mei bukan sekadar seremonial belaka. Itu menjadi suatu pengingat pentingnya keberpihakan negara kepada buruh sebagai pilar utama dalam pembangunan ekonomi.
Setiap tahun, aksi demonstrasi buruh berlangsung serentak di berbagai kota di Indonesia, yang juga menjadi bagian dari peringatan Hari Buruh Internasional. Ribuan buruh turun ke jalan, melantangkan yel-yel perjuangan dan menyuarakan tuntutan keadilan, kesejahteraan, dan perlindungan hak-hak dasar sebagai opekerja secara terbuka kepada negara dan pemangku kebijakan.
Tahun ini, ada enam tuntutan yang disampaikan para buruh, di antaranya perlindungan terhadap buruh dalam UU Ketenagakerjaan yang baru, kebijakan antisipatif terhadap ancaman PHK, pencabutan sistem pekerja kontrak (outsourcing), dan perlindungan pekerja rumah tangga (PRT).
Konfederasi serikat buruh juga menuntut pemerintah agar mengusut tuntas kasus kematian Marsinah, seorang pekerja pabrik asal Sidoarjo yang dibunuh pada 32 tahun silam karena keberaniannya dalam memperjuangkan hak-hak buruh. Hingga kini, pelaku pembunuhan belum pernah diadili dan kasus tersebut masih menjadi luka panjang dalam sejarah perburuhan Indonesia.
Bukan hanya buruh pabrik dan industri, suara dari para pekerja media dan jurnalis juga turut menggema dalam aksi Hari Buruh. Di Bandung dan Aceh, jurnalis menyuarakan tuntutan atas kemerdekaan pers, perlindungan profesi, peningkatan kesejahteraan, serta penolakan terhadap segala bentuk kekerasan, intimidasi, dan intervensi dalam pemberitaan.
Di Jakarta, ribuan buruh berkumpul di depan Gedung DPR, Senayan. Di tengah terik matahari, grup musik The Brandals ikut serta meramaikan aksi. Lantunan lagu-lagu seperti Awas Polisi dan 24.00 Lewat menjadi penyemangat di tengah gelombang perjuangan.
Berbeda dengan suasana di Jakarta, peringatan Hari Buruh di Kota Madiun, Jawa Timur, dilakukan melalui kegiatan senam bersama yang diikuti oleh sekitar 350 pekerja dari pemda, BUMN, BUMD, dan perusahaan swasta.
Kegiatan itu bertujuan mempererat kebersamaan dan menjalin sinergi yang harmonis antarpelaku hubungan industrial. Sementara itu, di Semarang, Jawa Tengah, aksi unjuk rasa mahasiswa dari berbagai kampus yang menuntut pencabutan Undang-Undang Cipta Kerja berujung bentrok dan dibubarkan aparat kepolisian.
Hari Buruh bukan hanya perkara peringatan. Demonstrasi dan aksi turun ke jalan ialah simbol persatuan kaum pekerja untuk menyuarakan keadilan, menolak penindasan, dan meneg....
- Home
- Category
- POLKAM
- FOKUS
- EKONOMI
- MEGAPOLITAN
- OPINI
- SUARA ANDA
- NUSANTARA
- HUMANIORA
- INTERNASIONAL
- OLAHRAGA
- SELEBRITAS
- EDITORIAL
- PODIUM
- SELA
- EKONOMI DIGITAL
- PROPERTI
- KESEHATAN
- OTOMOTIF
- PUNGGAWA BUMI
- BELANJA
- JENDELA BUKU
- WAWANCARA
- TIFA
- PESONA
- MUDA
- IKON
- MEDIA ANAK
- TRAVELISTA
- KULINER
- CERPEN
- HIBURAN
- INTERMEZZO
- WEEKEND
- SEPAK BOLA
- KOLOM PAKAR
- GARDA NIRBAYA
- BULAKSUMUR
- ICON
- REKA CIPTA ITB
- SETARA BERDAYA
- EDSUS HUT RI
- EDSUS 2 TAHUN JOKOWI-AMIN
- UMKM GO DIGITAL
- TEKNOPOLIS
- EDSUS 3 TAHUN JOKOWI-AMIN
- PROMINEN
- E-Paper
- Subscription History
- Interests
- About Us
- Contact
- LightDark
© Copyright 2020
Media Indonesia Mobile & Apps.
All Rights Reserved.