NUSANTARA

Resahkan Warga, Anggota Gengster terus Diburu

Sel, 01 Okt 2024

KEPOLISIAN di Kota Semarang, Jawa Tengah, terus memburu para anggota gengster yang telah meresahkan warga. Sampai saat ini kepolisian telah menangani 43 kasus gengster dengan 34 kasus di antaranya telah dilimpahkan ke kejaksaan dengan melibatkan tersangka sebanyak 73 orang.

Aktivitas gengster di Kota Lumpia itu diduga semakin tertekan semenjak kepolisian bersama TNI, Pemerintah Kota Semarang, dan organisasi masyarakat terus bergerak dengaan menggelar patroli dan pengawasan.

Selain itu, penanganan terhadap berbagai kasus melibatkan gangster seperti tawuran massal, perkelahian hingga pesta minuman keras yang menjadi buang kerok kerusuhan juga dilakukan, terutama di belasan kawasan yang masuk dalam zona merah.

“Kita terus tangani dan usut tuntas kasus yang melibatkan gengster,” kata Kepala Polrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.

Berdasarkan catatan kepolisian, lanjut Irwan, sepanjang September ini dari 43 kasus terkait senjata tajam dan tawuran yang terjadi di wilayah hukum Polrestabes Semarang, sebanyak 73 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dengan barang bukti berhasil diperoleh puluhan senjata tajam, motor, dan ratusan minuman keras. “Sebagian besar para tersangka melakukan aksi meresahkan warga menegak minuman keras,” imbuhnya.

Selain melakukan penanganan kasus gengster tersebut, ungkap Irwan Anwar, polisi bersama Pemkot Semarang dan TNI juga terus mengelar upaya penanganan persuasif dan pembinaan terhadap 29 gengster yang ditemukan aparat. Diharapkan penanganan ini dapat mengurangi hingga membabat habis aksi negatif yang selama ini meresahkan warga dan menimbulkan korban jiwa.

Sementara itu, jajaran Polres Wonosobo akan mengedepankan patroli sambang di tempat keramaian guna menekan angka kriminalitas di daerah itu, sehingga memberikan rasa aman pada masyarakat.

Demikian disampaikan Waka Polres Wonosobo, Komisaris Rendi Johan Prasetyo, saat memberikan arahan pada jajaran Polres Wonosobo dalam rapat pada Senin (30/9), di Ruang Rapat Polres Wonosobo.

Pada kesempatan itu, Rendi menekankan pentingnya pengawasan ketat dan tindakan preventif untuk menghindari kejahatan jalanan yang dapat mencoreng citra keamanan Wonosobo. “Jangan sampai ada kejahatan jalanan yang viral di media sosial terjadi di Wonosobo,” ujarnya.

Untuk memastikan keamanan masyarakat, Rendi menginstruksikan jajarannya agar meningkatkan intensitas patroli di tempat-tempat yang dianggap menjadi....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement