NUSANTARA

Risiko Bencana Tinggi, Sejumlah Daerah Perkuat Mitigasi

Sel, 01 Okt 2024

WARGA Jawa Barat diminta meningkatkan kewaspadaan pada awal musim hujan saat ini. Pasalnya, setiap tahun kejadian bencana alam mencapai 750 kejadian, yang terbesar ialah bencana hidrometeorologi yang terjadi di musim penghujan.

“Bencana tidak bisa kita tolak, tapi kita bisa mewaspadainya. Jawa Barat merupakan daerah rawan bencana banjir bandang dan tanah longsor, sehingga kewaspadaan harus ditingkatkan,” ungkap Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, kemarin.

Untuk itu, Pemprov Jawa Barat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menggencarkan sosialisasi sebagai mitigasi bencana. Dengan memahami mitigasi, jumlah korban bisa ditekan.

Pada akhir pekan lalu, BPBD Jawa Barat menggulirkan sosialisasi Anak Jabar Sadar Bencana. Upaya ini bertujuan untuk mengurangi jumlah anak yang menjadi korban saat bencana terjadi.

Di samping bencana hidrometeorologi, warga juga diimbau untuk mewaspadai potensi gempa susulan usai terjadinya gempa bumi di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut pada Rabu (18/9) lalu. BPBD Jabar pun mengimbau warga yang sebelumnya mengungsi dan telah kembali ke rumah agar berhati-hati serta memastikan keamanan struktur bangunan yang ditempati.

“Imbauan ini kami sampaikan karena berdasarkan informasi yang di dapat dari BMKG, pada Sabtu (28/9), terjadi gempa bumi susulan yang mencapai 39 kali. Terakhir pada 24 September 2024, dengan kekuatan magnitudo 2,8 pukul 09.24 WIB,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama di Posko Utama Tanggap Darurat Gempa Bumi Kertasari, Kabupaten Bandung, Minggu (28/9).

Menurut Uka, menindaklanjuti informasi dari BMKG, pihaknya mengungkapkan bahwa gempa bumi susulan sudah meluruh. Namun tetap waspada, dengan potensi gempa bumi susulan yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di musim hujan juga dilakukan oleh Pemkab Tasikmalaya.

Kepala BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Moch Zain, mengatakan curah hujan tinggi sudah merata di berbagai daerah. Oleh sebab itu, masyarakat harus selalu waspada karena hujan berpotensi menyebabkan longsor, banjir, pohon tumbang, hingga pergerakan tanah. Berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim hujan akan terjadi Oktober dan November.

“Kami sudah melakukan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai bencana, karena selama ini di wilayah terdapat potensi ancaman bahaya hidrometeorologi yaitu bencana banjir, longsor, pergerakan tanah, dan angin kencang. Namun, diperlukan upaya kesiapsiagaan dan langkah yang sinergis semua pihak baik pemerintah, swasta, dan masyarakat guna mengantisipasi dampak benc....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement