WEEKEND

Sungai Arut yang Harus Terjaga

Min, 25 Mei 2025

CAHAYA kuning memancar. Matahari mulai menyinari kehidupan pagi di tepi Sungai Arut, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Saat itu, tampak transaksi jual beli ikan segar di tepian sungai. Perahu bermotor (kelotok) yang mengeluarkan percikan air pun lalu lalang sembari membawa pelajar menelusuri sungai menuju sekolah. Ada pula warga yang mandi dan mencuci dengan memanfaatkan aliran sungai. Itu semua menjadi denyut kehidupan yang menggoda untuk diabadikan.

Sungai Arut ialah saksi sejarah peradaban Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Sungai itu menjadi penggerak sektor ekonomi, sosial, dan budaya di wilayah berjuluk ‘Bumi Marunting Batu Aji’ itu. Pada masa keemasan, kehidupan masyarakat Kobar tidak bisa dipisahkan dari Sungai Arut, dari transportasi hingga aktivitas rumah tangga.

“Hingga menjelang 2000-an, masyarakat sekitar menggantungkan hidup dari Sungai Arut. Mulai jalur transportasi, mencari ikan, MCK (mandi, cuci, kakus), hingga arena permainan anak-ana....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement