SAAT dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mewaspadai adanya bunga pinjaman yang besar dari skema utang yang ditawarkan AS dalam pendanaan transisi energi. Menurutnya, sebagian pendanaan akan dicairkan dalam bentuk pinjaman atau utang dan sebagian berasal dari hibah.
"Karena tidak ada makan siang gratis, semua pendanaan lazimnya ada syarat dan ketentuan (terms and conditions). Saya kira skema pembiayaan akan disesuaikan dengan kebutuhan pendanaan proyek," terang Fabby.
Dalam perhitungan IESR, kebutuhan pendanaan untuk transisi energi Indonesia sampai dengan 2060 diperkirakan menembus US$1 triliun. Untuk transisi energi di sektor listrik hingga 2030 misalnya, dibutuhkan pendanaan hingga US$96 miliar. Oleh karena itu, dibutuhkan pendanaan yang amat besar bagi pemerintah Indonesi....
SHARE THIS
For You
E-Paper
Login