TAUFIK Hidayatullah adalah bungsu dari sembilan bersaudara. Ia piatu saat usia lima tahun dan yatim piatu ketika duduk di bangku kelas satu SMP. Menurutnya, didikan orangtua yang memasukkannya ke sekolah umum dan kasih sayang dari saudara-saudaranya berperan besar dalam tempaan mental, pembentukan karakter, dan dorongan untuk selalu termotivasi.
“Saat kelas satu, nilai saya justru jelek karena merasa dianterin (ke sekolah), diliatin sama orang gitu, kan, ada sedikit minder, namanya juga anak kecil mungkin, ya.”
Naik ke kelas dua, ia memberanikan diri dan menerima saran saudara-saudaranya untuk memakai tongkat. Taufik mengaku semakin aktif, termotivasi, dan mandir....