'Katakan padaku, di mana bisa ditemukan keadilan yang merupakan cinta yang punya mata yang melihat?' (Nietzsche, dalam Zarathustra).
Tak banyak orang terpelajar di negeri ini yang 'pasang badan', membela keadilan, membela hak-hak rakyat terzalimi. Kiranya lebih sedikit lagi dari mereka yang 'pasang badan' itu turun ke lapangan, bahkan berkali-kali, menginvestigasi sendiri bukti-bukti penzaliman itu, lalu intens berbagi temuannya melakukan advokasi di ruang publik melalui media (sosial).
'Pasang badan' adalah sebutan sehari-hari untuk membahasakan seseorang yang siap memikul risiko apa pun demi membela keadilan atau kebenaran. Jelas orang yang 'bersikap'. Itulah kiranya yang diekspresikan Muhammad Said Didu, menggunakan pernyataannya, bahwa dirinya berjuang menghentika....