DI ragam forum pendidikan dunia, internalisasi teknologi pendidikan untuk mendukung kegiatan pendidikan menjadi lebih optimal selalu digaungkan. Selain juga betapa pentingnya pengarusutamaan teknologi dalam berbagai aktivitas kehidupan (WEF, 2025). Janjinya ialah, dengan dukungan teknologi maka berbagai pencapaian kehidupan termasuk pendidikan yang lebih tinggi akan mudah digapai.
Teknologi memang tak bisa dibantah, diciptakan manusia untuk membantu menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi. Namun, norma utama yang sering dilupakan ialah teknologi itu diciptakan oleh manusia, bukan digunakan untuk mengontrol segala kebutuhan manusia dan kita begitu bergantung padanya. Lalu, dalam konteks Indonesia, apakah akselerasi teknologi semata yang perlu menjadi perhatian utama pembuat kebijakan?
Saya perhatikan, dalam konteks pendidikan di Indonesia, sesungguhnya teknologi bukanlah prioritas utama yang harus dikejar. Apalagi jika diandaikan bahwa ‘teknologi’ tersebut adalah sesuatu hal yang canggih dan baru, dan harus segera diinternalisasikan di ruang pendidikan. Menurut saya, setidaknya ada beb....