PENDIDIKAN sains berperan dalam membentuk masa depan bangsa. Sains, terutama bidang kimia, sangat penting untuk mendorong kemajuan teknologi, mengatasi tantangan global, dan meningkatkan kesejahteraan manusia. Menurut Programme for International Student Assessment (PISA) 2018, peringkat literasi sains Indonesia berada di bawah rata-rata negara peserta. Literasi sains Indonesia berada pada peringkat 72 dari 77 negara partisipan sehingga perlu strategi efektif untuk meningkatkan keterlibatan dan antusiasme siswa terhadap pembelajaran sains.
Ada beberapa faktor penyebab kurangnya minat siswa terhadap sains. Salah satu masalah ialah metode pengajaran tradisional yang sering mengandalkan hafalan dan kurangnya kegiatan praktik. Teori tanpa aplikasi menyebabkan kegiatan belajar mengajar menjadi monoton dan berdampak pada minat sains siswa. Praktikum aplikatif dan berbasis digital dapat menjadi solusi dalam peremajaan modul praktikum di sekolah tingkat menengah atas (SMA).
Keadaan seperti itu mengakibatkan siswa menjadi terdoktrin bahwa pelajaran kimia merupakan mata pelajaran yang rumit. Guru masih sering melakukan praktik mengajar teacher centered learning yang menciptakan pembelajaran satu arah yang akan menciptakan sebuah batasan-batasan terhadap siswa untuk mereka dapat menggali informasi lebih dalam dan lebih terperinci ....