TENTARA Nasional Indonesia (TNI) menggelar latihan terbesar sepanjang sejarah kerja sama militer Indonesia bersama Amerika Serikat dengan sandi Garuda Shield yang diawali dengan penerjunan pasukan bersama. Latihan yang digelar selama 14 hari sejak 1 Agustus hingga 15 Agustus 2021 itu digelar di tiga provinsi secara simultan, yaitu Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Martapura dan Baturaja, Kabupaten OKU Timur, Provinsi Sumatra Selatan; Daerah Latihan Amborawang, Balikpapan, di Provinsi Kalimantan Timur; dan Puslatpur Makalisung, Manado, Sulawesi Utara.
Sebanyak 2.161 prajurit TNI AD dan 1.547 tentara AS terlibat dalam latihan dengan materi latihan yang dipastikan dapat meningkatkan kemampuan dan profesionalisme tentara kedua negara itu. Adapun latihan meliputi staff exercise, field training exercise (FTX), live fire exercise (LFX), aviation dan medical exercise (Medex), serta dua program latihan yang akan digabungkan, yaitu joint combined exchange training (JCET) dan Garuda airborne.
KSAD Jenderal Andika Perkasa yang meninjau ke tempat latihan meminta kepada prajurit yang terlibat latihan bersama program Garuda Shield agar menjadikan kesempatan tersebut sebagai ajang menjalin persahabatan dan hubungan baik antara prajurit TNI AD dan tentara Amerika Serikat. Banyak hal yang didapat prajurit dalam kegiatan Garuda Shield tersebut.
Sementara itu, Commanding General United States Army Pasifi c (USARPAC) General Charles A Flynn yang datang ke Mako Pusat Latihan Tempur Kodiklat Angkatan Darat, Baturaja, Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan, menyatakan tidak mengharapkan apa pun selain profesionalisme personel yang ikut serta dalam Latma Garuda Shield. Flynn juga mengucapkan terima kasih kepada KSAD Jenderal Andika Perkasa dan segenap anggota tim yang terlibat dalam perencan....