PADA 2015, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meluncurkan tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs) sebagai agenda global untuk mengatasi kemiskinan, ketimpangan, dan perubahan iklim hingga 2030. Namun, hanya dalam empat tahun setelah diluncurkan, upaya mencapai target SDGs menghadapi tantangan besar, salah satunya ialah kekurangan dana mencapai US$ 2,5 triliun per tahun menurut Wakil Sekretaris Jenderal PBB pada 2019. Dengan besarnya kebutuhan dana itu, khususnya bagi negara berkembang, diperlukan pendekatan inovatif dan berkelanjutan untuk mendukung pencapaian SDGs.
Di tengah kesulitan itu, konsep wakaf dalam Islam menawarkan solusi konkret yang telah terbukti mampu memberikan manfaat bagi masyarakat lintas generasi. Wakaf bukan sekadar instrumen filantropi, melainkan juga sarana distribusi kekayaan yang dapat menjadi solusi bagi pembangunan berkelanjutan. Jika dikelola dengan baik, wakaf dapat menjadi sumber pembiayaan alternatif yang efektif, berkontribusi pada pengurangan ketimpangan ekonomi, dan mendorong pemera....