NUSANTARA

Wali Kota dan Bupati di Kalteng Diminta Serius Jaga Ketahanan Pangan

Sen, 07 Okt 2024

GUBERNUR Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran meminta wali kota dan bupati se-Kalteng untuk serius menjaga ketahanan pangan di wilayah masing-masing. Hal itu untuk antisipasi jika terjadi ketegangan di dunia.

“Sehingga apabila terjadi perang dunia ketiga, Kalteng sudah siap,” ujar Sugianto saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Lamandau.

Orang nomor satu di Kalteng itu pun mengungkapkan Provinsi Kalteng mendapat kepercayaan dari Presiden untuk menjadi lumbung pangan nasional seluas 1 juta hektar.

“Mari masyarakat Kalteng ambil bagian dalam rencana Pemerintah yaitu lumbung pangan nasional. Nanti ada 1000 ekskavator yang dikirim ke Kalteng, jangan sampai orang luar yang ambil bagian. Mudah- mudahan Indonesia bisa menjadi negara maju dengan adanya ketahanan pangan sendiri,” harapnya.

Bersamaan dengan kunjungan kerja Gubernur Kalteng ke Lamandau, juga digelar pasar murah di Kabupaten Lamandau, berupa paket sembako yang berisikan beras 10 kg, gula 1 kg, dan minyak goreng 1 pak, seharga Rp198.500.

Sugianto mengatakan kedatangannya ke Kabupaten Lamandau ini merupakan untuk melihat infrastruktur sekaligus penanganan inflasi di Kalteng. “Pasar murah ini dilaksanakan di seluruh Kabupaten Kota se-Kalteng,” ujarnya, Sabtu (5/10).

Pada kesempatan ia juga mengimbau masyarakat Kalteng ikut menyukseskan Pilkada pada27 November 2024. “Pilih sesuai hati nurani, jangan golput. Untuk Bupati, Wali Kota dan KPU serta pihak terkait lainnya agar lebih ditingkatkan lagi sosialisasi terkait Pilkada,” tuturnya.

Di tempat berbeda, Perum Bulog Kanwil Sulawesi Tengah, menerima tambahan 6.000 ton beras impor dari Thailand, yang dijadwalkan tiba di Pelabuhan Pantoloan, Palu, pertengahan Oktober 2024 mendatang.

Kepala Perum Bulog Kanwil Sulteng, Heriswan mengatakan, pengiriman itu menjadi bagian dari rangkaian terakhir impor beras untuk wilayah Sulteng dengan total 20.000 ton. “Perkiraannya sekitar 16 atau 17 Oktober beras impor dari Thailand tiba di Palu,” terangnya di Palu, kemarin.

Selain impor dari Thailand, Bulog Sulteng juga menerima pasokan tambahan dari Sulawesi Selatan. Pengiriman dari Sulsel dilakukan secara bertahap untuk menambah persediaan beras di Sulteng.

Dengan tambahan tersebut, stok beras Bulog Sulteng saat ini mencapai 24.000 ton. Sebagian dari stok itu akan digunakan untuk program bantuan pangan tahap ketiga, yang akan didistribusikan pada Oktober dan Desember 2024. Masing-masing alokasi membutuhkan sekitar 2.500 ton beras.

“Dari stok 24.000 ton, setelah alokasi untuk bantuan pangan, kita akan menyisakan sekitar 19.000 ton, yang akan digunakan hingga akhir 2024,” un....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement