Bertumbuh dari sekadar Studio Rekaman

BERMULA dari sebuah studio yang menyediakan layanan rekaman untuk para musikus, Shoemaker Studios kini melangkah menuju transformasi terbaru. Setelah didirikan pada 2015 oleh Prajna Murdaya bersama penata suara Harmoko Aguswan dan gitaris, musikus, serta produser Nikita Dompas, Shoemaker Studios ingin membuka diri lebih lebar bagi banyak musikus untuk menjajal eksperimen di studio yang terletak di lantai 10 Gedung CCM, Cikini, Jakarta Pusat.

Mulanya, studio musik Shoemaker hanya difokuskan untuk rekaman. Musikus yang bisa mengakses pun pasti teman ketiga pendiri. Saat itu, akustik ruang rekaman juga dibiarkan layaknya ruang ‘bermain’ tanpa harus ditata begitu ketat. Jadi, sangat dimaklumi jika saat rekaman ada suara yang bocor di gedung tersebut. Konsepnya, ingin mengejar gaya mengerjakan karya secara bebas.

Berselang dua tahun sejak berdiri, Shoemaker menginisiasi sebuah konten rekaman audio visual yang mereka tayangkan di kanal Youtube. Shoemaker pun menambah program mereka dengan memproduksi rekam....