SUDAH sangat lama saya tidak mendengar kata irigasi. Mungkin karena saya jarang membaca dan memperhatikan berbagai hal terkait dengan pertanian sehingga kata itu seakan hilang dari memori kata di ingatan. Padahal dahulu, tepatnya saat zaman Orde Baru di bawah rezim Soeharto, kata irigasi begitu populer. Apalagi dengan adanya acara Kelompencapir di TVRI, satu-satunya stasiun televisi di masa itu. Kelompencapir adalah sebuah program yang mempertemukan petani-petani berprestasi di seluruh Tanah Air. Mereka diadu kepintaran dan pengetahuan seputar pertanian, antara lain soal cara bertanam yang baik, pengetahuan tentang pupuk, juga perihal irigasi.
Dengan sendirinya, kata irigasi begitu lekat di ingatan. Apalagi di masa kecil, saya beruntung bisa menikmati asyiknya bermain di saluran irigasi di desa tempat saya tinggal. Namun, sayang, saat ini saluran-saluran irigasi itu hanya tinggal kenangan. Desa saya berubah menjadi daerah industri dan sawah pun sudah jarang terlihat sehingga tak ada lagi saluran irigasi yang berfungsi.
Terkait dengan sejarahnya, sistem irigasi adalah salah satu upaya Belanda dalam melaksanakan Tanam Paksa (Cultuurstelsel) pada 1830. Pemerintah Hindia Belanda dalam Tanam Paksa mengupayakan agar semua lahan yang dicetak untuk....