CERPEN

Tuan Tanah dan Bupati

Min, 07 Agu 2022

DI pulau kecil itu, jika orang hendak berhasil berkarier, mereka harus memiliki pengintai sewaan. Setiap pengintai bertugas melaporkan kepada tuannya, siapa-siapa yang telah mengirimkan janji bertemu dan menepatinya untuk menghatur sembah kepada bupati.

Seorang begundal bernama PK telah menjatuhkan pilihan kepada sesosok yang sengaja dianonimkan. PK berkomat-kamit aneh ketika pengintai sewaannya itu datang meminta tugas perdana. Pipi pengintai menggelembung, tetapi rambutnya yang gondrong sedikit rapi terikat tali pintalan pohon waru yang tumbuh dekat kawah gunung berapi di sebuah tempat antah-berantah. Giginya berkilauan emas putih tiruan yang dirampas dari pasar gelap di tepi kampung yang sebagian besar penghuni prianya tukang santet, tetapi para wanitanya adalah dukun-dukun beranak paling berpengalaman. Kalungnya berkepala taring ikan laut, sedangkan gelangnya akar bahar berusia ratusan tahun.

PK ingat, dahulu, dia pernah nekat sendirian mendatangi kastil sang bupati di atas bukit terjal yang hampir-hampir tak ditumbuhi satu pun pohon berdaun lebar. Pintu-pintunya menghadap ke lautan sempit yang dibatasi oleh dua pulau kecil di sebelah utara. Jendela-jendela lebarnya siap menadah embusan angin l....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement