PROSES penemuan produk fesyen yang berbahan ban dalam bekas sebenarnya dimulai ketika Laura Tanalepy yang tinggal di Saparua, Maluku, menghadapi permasalahan lingkungan. Di tempat tinggalnya, limbah belum terolah dengan baik. Itu termasuk sampah rumah tangga yang kerap dibuang langsung ke laut.
Laura kerap kali harus membawa sejauh 18 kilometer atau setara 30 menit dengan menggunakan kendaraan untuk membawa sampah rumah tangganya agar bisa diolah di wilayah kota. Permasalahan itulah yang pada 2018 silam Laura paparkan dalam forum lingkungan di Bali yang digagas British Council. Di forum tersebut, Laura memaparkan permasalahan lingkungan yang dihadapi wilayahnya serta menantikan solusi-solusi yang mungkin tercipta.
Dalam lawatannya ke Bali itu, ia sekaligus membawa oleh-oleh ke sesama yang terlibat dalam acara lingkungan British Council. Laura mengolah ban-ban dalam bekas yang berserak di pinggir jalan dan d....