HARI ini, tepat 49 tahun lalu, peristiwa kelam kerusuhan Malari (Malapetaka 15 Januari) 1974 meletus. Para pelajar dan mahasiswa turun ke jalan untuk memprotes kebijakan pemerintahan Orde Baru yang membuka investasi Jepang secara luas di Indonesia. Peristiwa Malari terjadi bertepatan dengan kunjungan Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka ke Indonesia.
Seperti dilansir dari halaman remsi Perpusnas.co.id, tepat pada 15 Januari, Presiden Soeharto dan beberapa menteri bertemu dengan Tanaka serta rombongannya di Istana Negara. Sementara itu, ribuan pelajar dan mahasiswa turun ke jalan berdemonstrasi menolak kedatangan Tanaka yang dianggap sebagai simbol modal asing yang harus dilawan.
Menjelang sore hari, demonstrasi tersebut memanas dan berakhir ricuh hingga menelan korban jiwa. Kerusuhan yang semula terjadi di Jalan Sudirman meluas hingga ke Senen. Massa menjarah dan membakar pusat perbelanjaan itu. Sejumlah gedung pun terbakar. Setidaknya 11 orang meninggal dunia, 137 orang luka-luka, dan 75....