CERPEN

Jumat Miliknya

Min, 12 Mar 2023

MAT Ali langsung tertarik ketika pertama kali mendengar keutamaan orang yang disalatkan oleh empat puluh orang atau lebih. Berhari-hari ia hanya memikirkan hal tersebut hingga kemudian ia mendengar ceramah lain tentang keutamaan orang yang mengirat di hari Jumat. Ia pun menyimpulkan bahwa melepas napas di hari Jumat lalu disalatkan oleh empat puluh orang dalam saf-saf rapat adalah sebuah nikmat yang harus didapat. Ia pun menjadikan hal tersebut sebagai tujuan sisa hidup yang harus diingat erat-erat.

Ia memutar otak yang jarang diajak bekerja itu untuk berpikir. Satu-satunya cara yang terlintas untuk bisa mencapai tujuannya adalah dengan menjadi siak di sebuah masjid yang tak besar-besar amat sekaligus tak kecil-kecil betul. Jika masjid itu terlalu besar, pasti sudah ada siak lain yang dipercaya. Sebaliknya, jika masjidnya terlalu kecil, jemaahnya tak cukup empat puluh.

Dengan bekal dan tekad yang ia punya, Mat Ali berkeliling dari satu masjid ke masjid lain. Ia juga mendengarkan ceramah dari satu ustaz ke ustaz yang lain sembari terus melatih kefasihan mengumandangkan azan dalam makhrojul huruf yang betul. Tak lupa, di sela-sela kegiatan, diperlancarnya lagi bacaan alif ba ta hingga ya. Ia pun mencermati jumlah jemaah dan ada tidaknya siak yang sudah berdinas di masjid tempatnya singgah. Pencarian itu rupanya cukup memakan waktu karena tanpa terasa angka penunjuk tahun di kalender telah bertambah satu, tetapi masji....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement