CERPEN

Pohon-Pohon Ibu

Min, 18 Jun 2023

JIKALAU Ibu mengajariku untuk berkasih sayang sesama manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan; Bapak sebaliknya: kebencian. Napasnya adalah jerit knalpot truk, lengket kepul timbal, amarah kerap pekat di atas kepala. Gerombolan awan jamur mirip ledakan nuklir itu pula yang membuatnya kabur, menyisakanku dan Ibu menghadapi kemandirian yang dipaksakan.

Dia mencakung di muka pagar, ketika mendung gelap menggelayuti ranting mangga kueni. Wajahnya tak jauh berubah. Selonjor kumis yang dulu sangat kubenci sebab lebih mirip lintah kini memutih mirip sekubus jadah. Mungkin juga lintah albino. Tas jinjing di tangan kanan, tangan kiri menjentikkan bara rokok.

Tidak adakah tempat lain untuk dia sambangi, batinku. Kubuat langkah kaki sebiasa mungkin. Meski aku tahu, duka sedang tidak baik-baik saja. Siapa yang berbahagia ketika Ibu baru saja diliputi tanah, ....

Belum selesai membaca berita ini ? Selesaikan dengan berlangganan disini Berlangganan

Advertisement

Advertisement